Pada momen peringatan Hari Guru Nasional 2025, YPPM Indonesia bersama NS-IN Jawa Barat Bangkit kembali menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif melalui Webinar Jejak Inspirasi 5. Webinar yang digelar pada 29 November 2025, pukul 13.30–15.00 WIB ini menjadi panggung apresiasi dan pembelajaran dari dua sosok pendidik luar biasa yang berhasil mengharumkan nama Jawa Barat di ajang Jambore Ceria 2025. Kegiatan ini selain menggunakan zoom untuk media tatap muka virtual juga disiarkan secara langsung melalui YouTube, sehingga para pendidik di berbagai daerah dapat mengikuti dan mendapat inspirasi langsung dari para narasumber.
Mengangkat Prestasi untuk Menggerakkan Pendidikan
Tema besar webinar ini, “Juara Jambore Ceria 2025”, bukan sekadar perayaan prestasi, namun menjadi ruang refleksi bagaimana karya guru dapat berdampak nyata dalam proses pembelajaran di tingkat PAUD. Para juara yang dihadirkan bukan hanya kompeten dalam bidangnya, tetapi juga memiliki kepedulian mendalam terhadap dunia pendidikan anak usia dini. Mereka diundang bukan hanya untuk mempresentasikan karya, tetapi juga membagikan proses kreatif, tantangan, hingga metode yang dapat direplikasi oleh guru lainnya.
Elan Lantia, S.Pd.: Melestarikan Budaya Melalui Pembelajaran di PAUD
Narasumber pertama, Elan Lantia, S.Pd., adalah Juara 2 Lomba Kearifan Lokal Provinsi Jawa Barat Jambore Ceria 2025. Guru dari TK Pertiwi 1 ini memenangkan lomba melalui karyanya berjudul “Mengenal Parabot Dapur sebagai salah satu Kearifan Lokal di TK Pertiwi 1”.
Dalam pemaparannya, Elan Lantia menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat dikenalkan pada anak usia dini melalui aktivitas sederhana dan menyenangkan. Ia membawa berbagai alat dapur tradisional, seperti tolombong, ayakan, nyiru, boboko, aseupan, piring, cangkir, dan jubleg, hingga alat masak sederhana yang mungkin kini jarang digunakan di kota besar. Melalui pengenalan alat dapur tradisional, anak-anak tidak hanya belajar fungsi benda, namun juga memahami nilai budaya, sejarah keluarga, dan kebiasaan masyarakat Sunda.
Elan juga berbagi pengalaman bahwa pembelajaran berbasis budaya tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memperkuat ikatan emosional anak dengan lingkungannya. Anak menjadi lebih menghargai keberagaman budaya dan lebih dekat dengan identitas lokalnya. Karya ini dinilai layak juara karena implementatif, relevan, dan memiliki dampak nyata bagi pembelajaran PAUD.
Tatap Muka Virtual
Siti Mahriyani Marsegi, M.Pd.: Menghadirkan Media Interaktif Tanpa Coding
Narasumber kedua, Siti Mahriyani Marsegi, M.Pd., merupakan Juara 2 Lomba Media Edukasi Digital Provinsi Jawa Barat 2025 pada ajang Jambore Ceria. Beliau adalah Kepala TK Kemala Bhayangkari 36, yang dikenal aktif menciptakan inovasi media pembelajaran.
Dalam paparannya, Siti Mahriyani membagikan pengalaman bagaimana ia merancang media edukasi interaktif tanpa coding. Karya tersebut bermula dari keresahan melihat kebutuhan media pembelajaran yang menarik, mudah diakses, dan bisa digunakan guru tanpa memerlukan kemampuan teknis yang rumit. Ia memanfaatkan platform kreatif visual yang sederhana namun memiliki fitur interaktif sehingga anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan eksploratif.
Siti Mahriyani juga menekankan bahwa guru PAUD tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menghadirkan pembelajaran digital. Kuncinya adalah memahami kebutuhan anak, menyederhanakan konsep belajar, dan memanfaatkan teknologi yang ramah bagi guru maupun murid. Dalam sesi tayangan contoh media, peserta webinar tampak antusias melihat bagaimana media tersebut diterapkan di kelas dan bagaimana respon anak ketika berinteraksi dengan bahan ajar digital itu.
Materi Webinar
Kolaborasi untuk Guru yang Lebih Kreatif dan Berdaya
Webinar Jejak Inspirasi 5 bukan sekadar sesi berbagi pengalaman, tetapi momentum strategis untuk memperkuat semangat kolaborasi antarpendidik di Indonesia. Melalui program ini, YPPM dan NS-IN Jawa Barat Bangkit berkomitmen membuka ruang bagi guru untuk terus berkembang, berbagi praktik baik, serta meningkatkan profesionalisme dalam mengajar.
Kegiatan ini kembali menegaskan bahwa inovasi pendidikan tidak harus megah atau mahal—yang terpenting adalah makna, kebermanfaatan, dan keberanian guru untuk mencoba hal baru. Keberhasilan kedua narasumber menjadi bukti bahwa guru PAUD memiliki potensi besar untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang relevan dengan perkembangan era sekaligus menjaga akar budaya bangsa.
Dengan terselenggaranya webinar ini, diharapkan semakin banyak guru yang terinspirasi untuk melahirkan karya terbaiknya dan berkontribusi bagi dunia pendidikan. Semangat Jejak Inspirasi menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil guru dapat membawa perubahan besar bagi masa depan generasi Indonesia.
Sertifikat bisa diunduh disini

No comments:
Post a Comment