Pada momen peringatan Hari Guru Nasional 2025, YPPM Indonesia
bersama NS-IN Jawa Barat Bangkit kembali menghadirkan rangkaian kegiatan
inspiratif melalui Webinar Jejak Inspirasi 5. Webinar yang digelar
pada 29 November 2025, pukul 13.30–15.00 WIB ini menjadi panggung
apresiasi dan pembelajaran dari dua sosok pendidik luar biasa yang berhasil
mengharumkan nama Jawa Barat di ajang Jambore Ceria 2025. Kegiatan
ini selain menggunakan zoom untuk media tatap muka virtual juga disiarkan
secara langsung melalui YouTube, sehingga para pendidik di berbagai daerah
dapat mengikuti dan mendapat inspirasi langsung dari para narasumber.
Pada tanggal 25 November 2025, YPPM bekerja sama dengan
NS-IN Jawa Barat Bangkit menyelenggarakan sebuah webinar spesial
bertajuk
“Berbagi Praktik Baik: Penulisan Laporan Hasil Belajar Kurikulum Merdeka
dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam.”
Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama bagi para pendidik PAUD, TK, dan
SD yang ingin memperkuat kompetensi dalam menyusun laporan hasil belajar
yang lebih bermakna, autentik, dan sesuai semangat Merdeka Belajar.
Webinar diselenggarakan secara daring melalui YouTube Live mulai pukul
13.00–15.00 WIB, dan menghadirkan narasumber yang berpengalaman di
bidang kurikulum dan pendidikan anak usia dini. Kolaborasi antara YPPM dan
NS-IN Jawa Barat Bangkit ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk
memperluas akses peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan berbagi
praktik baik yang mudah diikuti, relevan, serta aplikatif dalam lingkungan
pembelajaran nyata.
Perubahan pendidikan tidak selalu lahir dari ruang sidang besar, naskah
kebijakan tebal, atau laboratorium penelitian akademik. Sering kali,
transformasi justru tumbuh dari kelas-kelas sederhana, tempat anak-anak
pertama kali belajar mengenali diri, lingkungan, dan masa depan mereka.
Prinsip inilah yang mengemuka dalam
Webinar Jejak Inspirasi 3 Guru dan Tenaga Kependidikan Transformatif
PAUD, yang digelar pada 18 November 2025 pukul 13.30 – 15.00 WIB.
Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi para pendidik yang meyakini bahwa
inovasi tidak harus menunggu instruksi pusat; ia dapat dimulai dari hati,
dari refleksi, dan dari keberanian mencoba.
Webinar ini diinisiasi oleh Yayasan Peduli Pembelajar Merdeka (YPPM). Dua
figur inspiratif dihadirkan sebagai narasumber, masing-masing penerima
penghargaan GTK Transformatif PAUD Terbaik 2 Tingkat Provinsi:
Nova Andriani, S.Pd dari Provinsi Aceh, dan
Ressy Riezki Chairani, M.Pd dari Provinsi Sumatra Selatan.
Pembelajaran Berbasis Berpikir Logis dan Problem Solving di Palembang
Pembicara pertama, Ressy Riezki Chairani, M.Pd, dari TK Paramount
Palembang, menyoroti pentingnya penguatan
kompetensi berpikir logis, komunikasi efektif, dan keterampilan pemecahan
masalah
pada anak. Melalui program GTK Transformatif, anak belajar membangun
hubungan sebab-akibat, menyampaikan ide dengan percaya diri, dan
menyelesaikan tantangan secara kolaboratif.
Pendekatan ini menunjukkan perubahan paradigma:
dulu, guru adalah pusat pengetahuan; kini anak adalah subjek belajar yang
memiliki suara, pilihan, dan kapasitas berpikir. Guru bertindak sebagai
fasilitator, penuntun, dan agen perubahan.
Program ini memperlihatkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi tidak
harus menunggu siswa duduk di bangku SMP atau SMA. Dasarnya dapat ditanamkan
sejak PAUD, ketika dunia masih penuh keajaiban dan rasa ingin tahu.
Kolaborasi, Digitalisasi, dan Masa Depan PAUD
Kedua praktik baik tersebut memiliki benang merah penting:
✨ kolaborasi guru dalam komunitas belajar,
✨ kemitraan dengan orang tua dan masyarakat, dan
✨ dokumentasi-digitalisasi sebagai bagian dari refleksi profesional.
Dalam konteks PAUD, digitalisasi bukan dimaknai sebagai memberikan gawai
pada anak, melainkan memberdayakan guru melalui ekosistem berbagi praktik
baik, publikasi dokumentasi proses belajar, dan peningkatan kapasitas secara
berkelanjutan.
Mengapa Penghargaan Ini Penting?
Penguatan penghargaan GTK Transformatif ini memiliki implikasi strategis
bagi dunia PAUD Indonesia:
Manfaat
Dampak Pendidikan
Meningkatkan martabat profesi guru PAUD
Guru tidak dianggap sekadar pengasuh, tetapi pendidik
profesional
Mempercepat adopsi inovasi pembelajaran
Praktik baik direplikasi di berbagai daerah
Membangun budaya refleksi dan riset tindakan kelas
Guru terbiasa mengamati, mengevaluasi, dan memperbaiki
praktik
Memperkuat model PAUD ramah dan berpihak pada anak
Pembelajaran menghargai keberagaman, budaya, dan kebutuhan
anak
Penguatan guru PAUD adalah investasi jangka panjang. Seorang guru PAUD yang
transformatif hari ini, akan membentuk generasi pembelajar masa depan.
Tatap Muka Virtual
Lebaran di My Dream School: Saat Literasi dan Numerasi Mencari Rumah
Baru
Presentasi pertama dibawakan oleh Nova Andriani, S.Pd, Kepala TK My
Dream School, Aceh, melalui program bertajuk
“Lebaran di My Dream School: Literasi Bersama Numerasi.” Program ini
merupakan respon atas tantangan nyata di satuannya, yakni metode literasi
dan numerasi yang masih membosankan, kurangnya kemitraan aktif, serta
kesenjangan kompetensi pendidik dalam mengintegrasikan litnum berbasis
budaya lokal.
Program ini tidak berhenti pada gagasan, melainkan bergerak melalui
ia rangkaian aksi transformatif:
Pelatihan dan pendampingan di komunitas belajar pendidik,
Perencanaan terpadu lintas kegiatan,
Inovasi pembelajaran bertema Lebaran,
Kemitraan Sahabat Seuramoe TK, dan
Pemanfaatan media digital untuk dokumentasi dan publikasi
pembelajaran.
Yang menarik, konteks budaya Aceh menjadi napas pembelajaran. Anak tidak
sekadar menghitung kue lebaran atau membaca kartu ucapan, tetapi belajar
menalar makna silaturahmi, berbagi, dan tradisi lokal. Orang tua terlibat
lebih aktif, bukan sebagai penonton, melainkan sebagai mitra belajar.
Hasilnya, kemampuan literasi meningkat, numerasi tumbuh dalam suasana
riang, dan yang terpenting—anak merasakan bahwa belajar adalah bagian dari
kehidupan, bukan hanya rutinitas kelas.
Webinar ini meninggalkan pesan penting:
Transformasi PAUD dimulai dari guru yang berdaya, yang mau belajar,
berbagi, dan berkolaborasi.
Perubahan tidak lahir dari seminar semata, tetapi dari kelas-kelas yang
hidup, dari tangan guru yang sabar, dan dari anak-anak yang tumbuh dengan
bahagia.
Semoga semakin banyak pendidik bergabung dalam perjalanan ini, menjadi
bagian dari generasi GTK Transformatif PAUD yang menggerakkan masa
depan pendidikan Indonesia