Tuesday, November 18, 2025

JEJAK INPIRASI 4 : GTK TRANSFORMATIF PAUD

Perubahan pendidikan tidak selalu lahir dari ruang sidang besar, naskah kebijakan tebal, atau laboratorium penelitian akademik. Sering kali, transformasi justru tumbuh dari kelas-kelas sederhana, tempat anak-anak pertama kali belajar mengenali diri, lingkungan, dan masa depan mereka. Prinsip inilah yang mengemuka dalam Webinar Jejak Inspirasi 3 Guru dan Tenaga Kependidikan Transformatif PAUD, yang digelar pada 18 November 2025 pukul 13.30 – 15.00 WIB. Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi para pendidik yang meyakini bahwa inovasi tidak harus menunggu instruksi pusat; ia dapat dimulai dari hati, dari refleksi, dan dari keberanian mencoba.

 

 

Webinar ini diinisiasi oleh Yayasan Peduli Pembelajar Merdeka (YPPM). Dua figur inspiratif dihadirkan sebagai narasumber, masing-masing penerima penghargaan GTK Transformatif PAUD Terbaik 2 Tingkat Provinsi:

  • Nova Andriani, S.Pd dari Provinsi Aceh, dan

  • Ressy Riezki Chairani, M.Pd dari Provinsi Sumatra Selatan. 

Pembelajaran Berbasis Berpikir Logis dan Problem Solving di Palembang

Pembicara pertama, Ressy Riezki Chairani, M.Pd, dari TK Paramount Palembang, menyoroti pentingnya penguatan kompetensi berpikir logis, komunikasi efektif, dan keterampilan pemecahan masalah pada anak. Melalui program GTK Transformatif, anak belajar membangun hubungan sebab-akibat, menyampaikan ide dengan percaya diri, dan menyelesaikan tantangan secara kolaboratif.

Pendekatan ini menunjukkan perubahan paradigma:
dulu, guru adalah pusat pengetahuan; kini anak adalah subjek belajar yang memiliki suara, pilihan, dan kapasitas berpikir. Guru bertindak sebagai fasilitator, penuntun, dan agen perubahan.

Program ini memperlihatkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi tidak harus menunggu siswa duduk di bangku SMP atau SMA. Dasarnya dapat ditanamkan sejak PAUD, ketika dunia masih penuh keajaiban dan rasa ingin tahu.

Kolaborasi, Digitalisasi, dan Masa Depan PAUD

Kedua praktik baik tersebut memiliki benang merah penting:
✨ kolaborasi guru dalam komunitas belajar,
✨ kemitraan dengan orang tua dan masyarakat, dan
✨ dokumentasi-digitalisasi sebagai bagian dari refleksi profesional.

Dalam konteks PAUD, digitalisasi bukan dimaknai sebagai memberikan gawai pada anak, melainkan memberdayakan guru melalui ekosistem berbagi praktik baik, publikasi dokumentasi proses belajar, dan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan.

Mengapa Penghargaan Ini Penting?

Penguatan penghargaan GTK Transformatif ini memiliki implikasi strategis bagi dunia PAUD Indonesia:

Manfaat Dampak Pendidikan

Meningkatkan martabat profesi guru PAUD

Guru tidak dianggap sekadar pengasuh, tetapi pendidik profesional

Mempercepat adopsi inovasi pembelajaran

Praktik baik direplikasi di berbagai daerah

Membangun budaya refleksi dan riset tindakan kelas

Guru terbiasa mengamati, mengevaluasi, dan memperbaiki praktik

Memperkuat model PAUD ramah dan berpihak pada anak

Pembelajaran menghargai keberagaman, budaya, dan kebutuhan anak

Penguatan guru PAUD adalah investasi jangka panjang. Seorang guru PAUD yang transformatif hari ini, akan membentuk generasi pembelajar masa depan.

Tatap Muka Virtual 

 

Lebaran di My Dream School: Saat Literasi dan Numerasi Mencari Rumah Baru

Presentasi pertama dibawakan oleh Nova Andriani, S.Pd, Kepala TK My Dream School, Aceh, melalui program bertajuk “Lebaran di My Dream School: Literasi Bersama Numerasi.” Program ini merupakan respon atas tantangan nyata di satuannya, yakni metode literasi dan numerasi yang masih membosankan, kurangnya kemitraan aktif, serta kesenjangan kompetensi pendidik dalam mengintegrasikan litnum berbasis budaya lokal.

Program ini tidak berhenti pada gagasan, melainkan bergerak melalui ia rangkaian aksi transformatif:

  1. Pelatihan dan pendampingan di komunitas belajar pendidik,

  2. Perencanaan terpadu lintas kegiatan,

  3. Inovasi pembelajaran bertema Lebaran,

  4. Kemitraan Sahabat Seuramoe TK, dan

  5. Pemanfaatan media digital untuk dokumentasi dan publikasi pembelajaran.

Yang menarik, konteks budaya Aceh menjadi napas pembelajaran. Anak tidak sekadar menghitung kue lebaran atau membaca kartu ucapan, tetapi belajar menalar makna silaturahmi, berbagi, dan tradisi lokal. Orang tua terlibat lebih aktif, bukan sebagai penonton, melainkan sebagai mitra belajar.

Hasilnya, kemampuan literasi meningkat, numerasi tumbuh dalam suasana riang, dan yang terpenting—anak merasakan bahwa belajar adalah bagian dari kehidupan, bukan hanya rutinitas kelas.





Webinar ini meninggalkan pesan penting:

Transformasi PAUD dimulai dari guru yang berdaya, yang mau belajar, berbagi, dan berkolaborasi. Perubahan tidak lahir dari seminar semata, tetapi dari kelas-kelas yang hidup, dari tangan guru yang sabar, dan dari anak-anak yang tumbuh dengan bahagia.

Semoga semakin banyak pendidik bergabung dalam perjalanan ini, menjadi bagian dari generasi GTK Transformatif PAUD yang menggerakkan masa depan pendidikan Indonesia

Materi Webinar

Sertifikat bisa didownload disini

No comments:

Post a Comment